Ada pertanyaan dari teman-teman apakah ada herbal untuk
covid19? Karena Covid19 belum ada obatnya dan vaksinnya, sementara wabah sudah
berkembang, dan korbanpun makin banyak.
Selama ini,
kurang lebih 16 tahun menggeluti pengobatan herbal, yang namanya flu,batuk
(biasanya disertai demam), batuk lama, ataupun TBC, saya biasa menggunakan asupan
tumbuhan obat (herbal) Ciplukan (Physallis peruviana), Pegagan (Centella asiatica), Jinten Hitam (Nigella Sativa), Sambiloto (Andrographis paniculata), dan Bidara Upas (Merremia
mammosa) dan hasilnyapun efektif, banyak pasien yang tertolong.
Berdasarkan
pengalaman, batuk yang bandel (bulanan) dalam waktu sekitar 7 hari kondisi
pasien sudah pulih. Batuk yang menahun, dalam 2 minggu bisa reda. Kok bisa
demikian ? Herbal diatas padahal levelnya hanya sayur-sayuran, dianggap sebagai
suplemen karena tanpa efek samping, namun berdaya obat, sebab kandungan saponin,
flafonoid, dan lain-lain yang ada pada herbal mempunyai efek farmakologis
sebagai anti infeksi, anti bengkak, anti pendarahan, anti bakteri, anti virus,
anti demam, analgesik, anti alergi, anti tumor, Immunostimulant (meningkatkan system
kekebalan tubuh terhadap penyakit), dan seterusnya. Jadi tidak aneh bila
herbal-herbal tersebut berkhasiat untuk kasus-kasus diatas, dan dengan tanpa
efek samping tentunya , serta mudah didapat di seantero Nusantara ini (Nusantara
ini kaya dengan rempah-rempah), kecuali Jinten hitam yang harus di import.
Pengalaman
terhadap gejala mirip covid19.
Saya tiap
minggu biasa bolak-balik Jakarta -Bandung, bahkan sampai akhir bulan Maret 2020,
selanjutnya tentu sekarang istirahat di Bandung, mengikuti PSBB.
Nah, saya
akan bercerita tentang pengalaman yang mengejutkan buat saya yaitu pada tgl 4
Maret 2020, Rabu siang, saat saya melakukan sholat zuhur, tiba-tiba terasa
kekakuan sendi saat rukuk dan sujud yang munculnya terasa mendadak, dan
berjalanpun kemudian agak susah, namun karena saya pengobat alhamdulillah bisa segera
diatasi. Tapi besoknya tgl 5 Maret 2020, Kamis malam, sekitar jam 20.00 terasa sedikit
batuk, disertai tubuh menggigil, demam, diukur suhu 37.5 degC (biasanya 35.8
degC), jalanpun terasa goyang. Kemudian saya minum herbal Pegagan, Ciplukan,
dan Jinten hitam masing-masing 2 kapsul. Alhamdulillah dalam 1,5 jam kondisi
sudah terasa normal kembali, dan saya ukur suhu tubuh 36 degC. Namun herbal
tetap saya minum terus sampai dengan hari Senin, 9 Maret 2020, dan
gejala-gejala sebelumnya tidak pernah muncul lagi, baik batuk maupun demam. Apakah
saya kena covid19 karena gejalanya mirip? Tapi saat itu Indonesia belum heboh sekali
dengan covid19, wallahu alam.
Oleh karena
itu kembali merespon pertanyaan teman-teman, agar bisa tenang dan tidak panik
menghadapi wabah covid19, dan bisa memelihara kesehatan tubuh, namun tidak panik
bila penyakit tersebut datang menghampiri, atau bisa digunakan sebagai teman
saat melakukan isolasi diri.
Saya akan paparkan
cara membuat resep herbal diatas dengan cara yang sederhana, praktis, murah dan
mudah didapatkan di Nusantara ini.
Sediakan
bahan kering rempah-rempah sebagai berikut : Ciplukan (Physallis peruviana),
Pegagan (Centella asiatica), dan Jinten
Hitam (Nigella Sativa). Bahan bisa didapatkan pada penjual rempah jamu di Pasar
Tradisional atau pada tempat-tempat tertentu penjual rempah jamu, namun harus
diperhatikan bahwa Jinten Hitam rasanya harus pahit, jangan keliru beli karena
khasiatnya nanti berbeda (ada yang serupa dengan Jinten Hitam tapi tidak pahit,
Nigella Damacean).
Ambil
masing-masing bahan 10 gram kering. Setelah itu rebus dengan 4 gelas air
(gunakan panci stainless steel) hingga menjadi 2 gelas air (setelah mendidih
airnya, kecilkan apinya), kemudian saring dan siap untuk diminum.
Untuk
preventif, cukup minum 1/3 bagian saja dalam sehari, sisanya simpan di ruang
dingin (bila ingin minum lagi bisa dihangatkan). Namun untuk curatif minumnya
3x 1/3 bagian dalam sehari (3x minum, pagi, siang dan malam, bagi yang shaum
minum saat buka, saat mau tidur dan saat sahur). Agar lebih efektif, ramuan
diminum satu jam sebelum makan (saat perut kosong). Apabila kondisi kasus agak
parah, tambah campuran herbal diatas dengan Sambiloto (Andrographis
paniculata), dan Bidara Upas (Merremia mammosa) masing-masing 10 gram juga.
Insya Allah dalam waktu 7 hari sudah recovery.
Resep ini sudah biasa kami gunakan untuk flu-batuk yang disertai demam , dan batuk yang berbulan-bulan susah sembuh, serta TBC. Selamat mencoba, insya Allah efektif.
Catatan :
Bagi yang malas rebus-merebus bisa menggunakan herbal yang sudah ada didalam
kapsul (lebih baik kualitas ekstrak, bukan serbuk). Harusnya bisa didapatkan
pada toko-toko penjual herbal yang terdekat dengan lokasi anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar