Membangun serta Mengembangkan Kompetensi Terapi Alternatif yang Berkualitas, Efektif, Alamiah dan Aman
Senin, 14 Januari 2019
Testimoni RP (Retinitis Pigmentosa) dan Buta warna, Januari 2019
Pada tgl 17
Desember 2018 , Bpk Muhammad Amin 46 tahun, Guru SMK , di Tanah Bumbu
Kalimantan Selatan, berkunjung ke Bandung untuk berobat mata. Keluhannya
Retinitis Pigmentosa sesuai dengan hasil pemeriksaan fundus mata oleh medis
(Poliklinik Retina , RSUD Ulin Banjarmasin, 19-7-2012).
Sebelum
diterapi dilakukan test buta warna dengan referensi Ishihara Color Blindness
Test, ternyata Bpk Amin ini juga mengalami buta warna , hanya bisa melihat satu
angka saja yaitu angka 12 (satu angka dari lima belas angka). Tekanan darah
118/78, 64.
Terapi
dilakukan mulai tgl 17 Desember 2018 sampai dengan tgl 4 Januari 2019. Setiap hari
dilakukan 3x terapi, kecuali hari Jum’at hanya 2x terapi, hari Sabtu dan Minggu waktu istirahat untuk terapi. Total terapi yang ditempuh adalah 42x terapi.
Setelah
terapi pertama, Bpk Amin merasa pandangannya lebih baik, tadinya pandangan hanya
berjarak 20 meter kemudian bisa lebih jauh menjadi sekitar 50 meter. Selanjutnya
setelah 3x terapi pada hari pertama yang bersangkutan sudah bisa berjalan malam
dengan pandangan lebih jelas, padahal sebelumnya sudah tidak mampu untuk
berjalan malam (akan menabrak-nabrak). Melihat “sms” dan “wa” di ponsel yang
sebelumnya tidak bisa, setelah 4x terapi sudah bisa melakukan sms ataupun wa di
ponsel dengan jelas. Setelah menjalani terapi tiap hari pandangan mata makin
baik . Mata kiri yang lebih parah, melihat tayangan di TV saja kabur, akhirnya
bisa melihat tayangan TV dengan lebih jelas, namun masih kesulitan membaca tulisan
yang tertayang dibagian bawah TV. Sedangkan mata kanan, sebelumnya terasa pandangannya
ada penghalang, akhirnya menjadi terang pandangannya (tanpa penghalang).
Kemudian halangan dijalan (polisi tidur) sudah kelihatan dalam jarak 50 meter,
yang sebelumnya tidak terlihat alias suka tersandung. Setelah mencapai 40x
terapi pada test buta warna sudah bisa membaca/melihat 3 angka dari 15 angka,
artinya terjadi perbaikan pada pandangan buta warna. Alhamdulillah, secara keseluruhan perjuangan bpk Muhammad Amin ini untuk memperbaiki penglihatan matanya terjadi perbaikan yang sangat berarti, untuk mendukung aktifitas sehari-hari, terutama untuk mengajar, karena beliau sebagai guru.
Kesimpulan : Metoda yang kami kembangkan SELAC (Sinusoidal Electro Acupressure ), yaitu Akupunktur tanpa jarum, menggunakan microcurrent pen, terbukti bisa memperbaiki kasus mata (Retinitis Pigmentosa, Buta Warna, dan lain-lain). Solusi efektif, alamiah, dan aman.
Silahkan menyimak video
testimoninya yang direkam saat selesai 40x terapi (3 Januari 2019).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar