Apabila
kepala terasa goyang, berputar (vertigo), dan telingapun berdengung (tinnitus), pastilah kondisi sehari-hari tidak nyaman, tentu tidak nyaman pula untuk
melakukan aktifitas pekerjaan, bepergian, dan lain-lain. Apalagi bila menjadi
masalah kronis, berlangsung satu tahun, dua tahun, dan seterusnya. Saya
ungkapkan solusinya bersama pengalaman 2 orang
pasien dibawah ini.
Senin
11 Juni 2018, berkunjung Pr, laki, 44
tahun, Karyawan Rumah Sakit Swasta, domisili Bandung. Keluhan Vertigo sejak 2
tahun lalu. Satu tahun terakhir makin parah karena disertai tinnitus (telinga
berdengung). Menurut yang bersangkutan sudah mencoba solusi dengan pengobatan
medis ke dokter Penyakit Dalam, THT, Mata, dan dokter ahli saraf, namun
penyakit jalan terus. Saya tanya, kok bisa bertahan? Dijawab, selama ini
bertahan dengan mengkonsumsi obat warung saja, lumayan katanya masih bisa kerja.
Namun akhir-akhir ini sudah sangat mengganggu sekali untuk melakukan aktifitas
bekerja. Disamping itu yang bersangkutan mengeluhkan mulai ada pegal-pegal
didaerah pinggang. Kemudian saya periksa
lidahnya, dan terapi diarahkan untuk memperbaiki ginjal, lever, lambung dan
telinga . Terapi dilakukan 40 menit (akupoin GB-20, BL-23, DU-4, REN-12, SI-19,
Ex. Tai Yang, Ex. Yin tang, LR-3, K-1) . Setelah selesai diterapi Pr diminta
bangun dari kondisi berbaring, tidak
terasa goyang atau berputar (biasanya bangun dari kondisi berbaring terasa
goyang dan berputar), dan telinga yang berdengung frekuensinya berkurang, artinya
terjadi perbaikan atau pemulihan. Kemudian yang bersangkutan dijadualkan untuk
datang kembali Rabu 13 Juni 2018 untuk diperiksa kembali apakah terjadi
kekambuhan atau tidak (yang bersangkutan tidak diberikan obat herbal).
Rabu 13
Juni 2018, Pr kembali untuk dilakukan terapi selanjutnya dengan kondisi yang
bersangkutan sudah tidak merasakan kekambuhan vertigonya lagi , tapi telinga
berdengung masih terasa sedikit ,tidak parah seperti sebelumnya. Terapi
dilakukan selama 30 menit (Akupoin
DU-16, BL-23, Ren-6, SI-19, Ex. Tai Yang, LR-3,K-1). Setelah terapi yang
bersangkutan sudah merasa recovery terhadap kasus yang dideritanya selama ini,
vertigo dan tinnitus, namun asupan herbal tetap diberikan untuk penguat ginjal
(gangguan ginjal salah satu sumber tinnitus).
Kamis 28
Juni 2018, Ny. Y, 45 tahun, Bandung, berkunjung untuk keluhannya vertigo dan
tinnitus, sudah 2 tahun keluhan tersebut dideritanya dan menurut yang
bersangkutan sering masuk rumah sakit, dan malahan baru 3 hari lalu Ny. Y
keluar rumah sakit (seminggu dirawat di rumah sakit), namun pengaruh vertigo
dan tinnitus masih berjalan terus. Saya sudah bosan masuk dan keluar rumah
sakit katanya. Dengan mengamati kondisi lidah Ny.Y (diagnose lidah), dapat diprediksi
terdapat pengaruh gangguan ginjal, lever, dan lambung. Kemudian dilanjutkan
dengan terapi selama 30 menit (akupoin DU-16, GB-20, BL-23, Ren-12, Ren-6,
SI-19, Ex. Tai Yang, LR-3, K-1). Selesai terapi, Ny.Y bangun secara perlahan
dan duduk dari kondisi berbaring, alhamdulillah tanpa merasa kepala berputar atau goyang, dan
suara berdengung ditelinganya hampir hilang (tinnitus). Ny.Y hampir tidak percaya
, karena perbaikan kasusnya cepat sekali dan tubuhnya terasa lebih bugar.
Asupan herbal diberikan untuk memperkuat ginjal, lever dan lambung.
Selasa 10
Juli 2018, Ny. Y kembali datang berkunjung, sekalian memberi kabar bahwa yang
bersangkutan dari luar kota, dan sudah tidak mengalami gangguan vertigo lagi
serta dengung ditelinga sudah hilang, alhamdulillah.
Semoga
tulisan ini bermanfaat buat penderita vertigo yang disertai tinnitus (telinga
berdengung). SELAC therapy (akupunktur
tanpa jarum), dengan menggunakan microcurrent pen, tidak melukai , aman,
efektif, dan alamiah.
Pendengaran saya berkurang sejak umur 50 thn, mungkin karena turunan dr bpk...2 kakak saya juga mengalami yg sama...umur saya sek 68 thn....hanya saja 15 thn yll kuping saya berdenfin sampai sekarang...sudah berobat ke THT tp tdk sembuh2.....apa penyakit saya bisa disembuhkan??... wass. Agoes
BalasHapus* berdenging
BalasHapus