SOLUSI SEHAT DENGAN SELAC - HOLISTIK - EFEKTIF - ALAMIAH - AMAN

Kamis, 09 Juli 2015

Sakit lutut, nyeri, bengkak, harus bagaimana? (Knee pain, tenderness, swelling, should be how?)

Pada saat menjelang bulan Ramadhan 1436H, hingga tulisan ini ditayangkan (Juni – Juli 2015) , banyak tamu yang berusia 55 tahun sampai dengan 70 tahunan mengeluh tidak bisa melakukan gerakan rukuk, sujud pada waktu melakukan sholat, tidak sanggup naik tangga, karena kondisi lutut sakit/nyeri. Bahkan ada yang sudah terpaksa berjalan dibantu dengan tongkat, ataupun dengan kruk.

Walaupun sudah berusaha berobat dalam waktu yang cukup lama, namun keluhan masih tetap belum bisa tersolusi. Penyakit yang banyak diderita oleh kalangan usia lanjut ini , kebanyakan disebabkan oleh pengapuran sendi, peradangan sendi, asam urat, ataupun kegemukan. Namun sekarang ini penyakit lutut tersebut bukan hanya dimonopoli oleh kalangan tua saja, tetapi kalangan usia mudapun banyak yang menderita keluhan di lutut, sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari.
Bagaimana bila gangguan atau keluhan sakit lutut  tersebut datang? Anda bisa melakukan pijatan dan tekanan pada titik-titik tertentu seperti yang terlihat pada Gambar 1, sampai rasa sakit atau nyerinya berkurang atau hilang.  Apabila penyebabnya asam urat, bisa ditambah asupan rebusan daun sirsak tiap hari hingga rasa sakitnya hilang. Daun sirsak 10 lembar direbus dengan 600 ml air putih, hingga tersisa setengahnya (300 ml). Kemudian minumnya dibagi 3x , pagi 100 ml, siang 100 ml, dan malam 100 ml. Untuk yang pengapuran sendi, atau lutut kurang pelumasnya bisa mengkonsumsi kolang-kaling (bisa dibuat kolak) masing-masing 10 buah, pagi, siang, dan malam. Pilihan yang lainnya adalah dengan mengkonsumsi teripang. Teripang kering  ditumbuk halus, atau di blender , dan konsumsi 3x , pagi, siang dan malam, masing-masing 1 gram teripang.  Semua asupan-asupan tersebut adalah nutrisi yang banyak mengandung mineral yang bermanfaat untuk tubuh, dan berkhasiat obat.  Jadi aman untuk dikonsumsi tiap hari, sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing. Bila asupan dirasakan sudah cukup alias kasus yang ada telah pulih (biasanya cukup 2 minggu) , maka pemeliharaan cukup dilakukan dengan olahraga ringan, jalan kaki atau jogging.  Selamat mencoba.

Pengalaman terapi untuk sakit lutut yang keluhannya sudah lama (kronis).
Rabu, tanggal 1 Juli 2015, berkunjung ibu IM, 57 tahun, Bandung. Berjalan dibantu dengan kruk (kaki sebelah kiri). Keluhan: sakit pada lutut kiri, kaku, tempurung lutut tidak bergerak, berbunyi bila digerakkan /pelumasnya kurang. Melakukan gerakan rukuk untuk sholat terasa sakit/nyeri.  Selama ini berobat rutin ke Rumah Sakit, dan juga dengan totok saraf (terapi alternatif). Namun sudah setahun berjalan, keluhan makin bertambah, dan disarankan untuk disuntik lutut oleh dokter yang menanganinya, namun yang bersangkutan masih ragu untuk melakukannya karena khawatir akan efek samping.
Lalu pasien IM,  diterapi sesuai titik-titik yang ada pada Gambar-1 , dengan bantuan SELAC MICROcurrents, selama 15 menit, setelah itu IM mencoba melatih kakinya untuk berjalan tanpa bantuan kruk. Alhamdulillah, bisa berjalan tanpa kruk. Kemudian 2 jam setelah terapi pertama, terapi diulang kembali, selama 15 menit. Jadi dua kali terapi dijalani  ibu IM dalam hari yang sama. Kasus lutut sakit tersebut, sudah terbantu dengan tanpa asupan obat, proses alamiah, hanya dengan terapi saja.
3 Juli 2015, ibu IM kembali menjalani terapi , datang dengan tanpa kruk alias bisa berjalan tanpa bantuan kruk. Terapi dilakukan lagi sebanyak dua kali terapi, dan kemudian diberikan asupan Teripang, Kompri dan Daun Sirsak sesuai dengan kasusnya,  agar memberikan pemulihan yang optimal keseluruhan, asupan dikonsumsi terus sampai dengan lutut bila digerakan atau ditekuk sudah tidak berbunyi alias pelumasnya sudah cukup.  Sekarang yang bersangkutan sudah bisa beraktifitas tanpa gangguan rasa nyeri, dan tanpa kruk ataupun tongkat.

Tanggal 28 Juni 2015, berkunjung  ibu ER, 71 tahun, Jakarta. Keluhan : Lutut kanan sakit, dan kaki bengkak, kaki suka kram, dan ada Saraf terjepit L3-L4, Keluhan sudah berjalan 30 thn, sudah lama sekali. Selama itu ibu ER teratur minum obat yang telah direkomendasikan oleh dokter, menurut yang bersangkutan obat-obatan tersebut “pain killer” dan anti inflamasi, juga sudah menjalani suntik di lutut.  Sampai saat ini yang bersangkutan merasa bingung, karena hasil pemeriksaan laboratorium normal-normal saja, sementara itu keluhannya berlangsung terus. Tidak bisa rukuk dan bersila. Dokter telah menyarankan agar dilakukan operasi, namun yang bersangkutan masih belum berani menempuhnya. Untuk berjalan kaki kanan menggunakan pad penahan lutut.  
Pad penahan lutut dilepas, kemudian terapi elektrostatik pertama kali dilakukan dengan menggunakan “SELAC MICROcurrents pen” (lihat Gambar-2) pada titik-titik terapi seperti pada Gambar-1, selama kurang lebih 15 menit.  Kemudian ibu ER saya minta menggerakan kaki, dan digunakan berjalan. Hasilnya rasa nyeri berkurang, dan lutut terasa lebih ringan , terjadi perbaikan yang alamiah dan tanpa obat.


                                                                             Tanggal 4 Juli 2015, ibu ER   kembali menjalani terapi SELAC,  sebanyak  3x terapi dalam sehari , dengan perode terapi setiap 2 jam, dan lama terapi sekitar 15 menit. Perbaikan yang dirasakan ibu ER adalah kaki sudah tidak kram, nyeri lutut berkurang, bengkak kaki berkurang, bisa rukuk namun masih belum bisa bersila. Asupan untuk diminum mulai diberikan sebagai berikut : Tempuyung, Akar pulutan, Kumis Kucing,  Akar Sidaguri, Daun Sirsak, dan Teripang.
Tanggal 5 Juli 2015, ibu ER kembali menjalani terapi SELAC, sebanyak 3x terapi dalam sehari, dan beliau sudah bisa berjalan tanpa pad penahan lutut.  Secara keseluruhan 60% masalah ibu ER sudah tersolusi, artinya masih perlu beberapa kali waktu kunjungan lagi untuk mendapatkan total pemulihan.
Kesimpulan : Sakit lutut, nyeri, bengkak, kurang pelumas, cukup dengan solusi terapi SELAC, pemulihan cepat, efektif, alamiah, dan aman bagi para usia lanjut.


Knee pain, tenderness, swelling, should be how?

On the day before Ramadhan 1436H, until this paper is shown (June - July 2015), many guests aged 55 to 70 years old complaint cannot do motion of bowing, prostration during prayers, unable to climb stairs, due to the condition of the knee pain/ tenderness. In fact there are already forced to walk aided by a stick, or crutch.
Although it has got treatment in a long time, but the complaint is still not able to be recovery. A disease that affects many elderly, mostly caused by calcification of the joints, inflammation of the joints, gout, or obesity. But now the knee disease not only for the elders people, but many of the younger has got to complaints in the knee, so that interfere with daily activities.

What if the knee pain disorders or complaints are coming? You can do massage and pressure on the certain points, as seen in Figure 1, until the painful was reduced or disappeared. If the cause of uric acid, you can be added soursop leaf decoction intake each day until the pain is gone. Soursop leaves 10 pieces boiled with 600 ml of water, until the remaining half (300 ml). Then drink divided to 3 times for 100 ml morning, noon 100 ml, 100 ml night. For the calcification of joints, or knee less lubricant, consume “glibbertjes (Dutch), granule fruits of Arenga pinnata or kolang-kaling /buah atap (Indonesian) “, respectively 10 pieces, morning, noon, and night (can be compote). Other option is sea cucumbers. Mill dried sea cucumber, and  consume for 3 times ( morning, noon and night), 1 gram of sea cucumbers each.  All-intake is nutritional, contains a lot of minerals that are beneficial to the body, and medicinal benefit. So it is safe to be consumed each day, according to the needs of each bodies. When intake is sufficient , the cases to be recovered (usually more or less within 2 weeks). Furthermore, the maintenance is done with mild exercise, walking or jogging. Good luck.



Experiences therapy for knee pain complaints is long time (chronic).

Wednesday, July 1, 2015, Mrs.IM, 57 years old, Bandung,  visited.  Walk aided by crutch (left leg). Complaints: pain in the left knee, stiff, kneecap does not move, sound comes on when driven / lubricants less. Motion bowing to pray to be painful. Treatment to the hospital within long time, and also alternative medicine (acupressure). A year gone, the complaints still growing, and is recommended for knee injections by the doctor, but she does not want it, due to still fear for side effects.
Then Mrs.IM , treated according dots existing in Figure-1, treatment with the SELAC MICROcurrents, for 15 minutes, after that Mrs. IM trying his legs for walking without the aid of crutch. Thank God, She can walk without crutch. Then 2 hours after the first treatment, therapy is repeated, for 15 minutes again. So twice therapy for Mrs. IM in the same day. The complaint of knee pain, has been helped without the intake of drugs, quick therapy, and natural process.
July 3, 2015, Mrs. IM back again in therapy, she comes with no crutch, to walk without the aid of crutch. Therapy is done again for twice therapy in the same day, and then given some intakes, sea cucumber, kompri (symphytum officinale L) and soursop Leaf (Anona muricata Linn) according to the diseasse, in order to provide optimal recovery overall, intake continues to be consumed until the knee has not sounded alias lubricant is sufficient. Now Mrs. IM has been getting daily activity without interruption pain, and without crutch or stick.
Dated June 28, 2015, Mrs.ER, 71 years, Jakarta, visited. Complaints: right knee painful, and leg swelling, leg cramps, and lumbar L3-L4 pinched nerves, complaint has been running more or less 30 years, so long time. Mrs. ER regular to take medication that has been recommended by physician., according to the related drugs were "pain killer" and anti-inflammatory, also had to undergo injections in the knee. Until now concerned feel confused, because the result of the laboratory examination was normal, while the complaint continues. Can not bowing and cross-legged. Doctor have advised for surgery, but she is still not dared to take it. for walking, the right knee must be using the support pad .
Support pad is removed, then the electrostatic therapy was first performed by using the "SELAC MICROcurrents pen" (see Figure 2) at the points therapy as in Figure 1, for approximately 15 minutes. Furthermore, therapist ask Mrs.ER to move her right leg, and used to walk. The results are reduced pain, and the knee feels lighter, an improvement is natural and without drugs.

Dated July 4, 2015, Mrs.ER back again to SELAC therapy, for 3 times therapy  a day, within therapy period every two hours, and about 15 minutes long therapy. Mrs.ER has perceived improvement is no longer leg cramps, reduced knee pain, leg swelling is reduced, can bow but still can not be crossed. Herbs intake for drinking began to be given as follows: Soncus Arvensis, Roots of Urena lobata, Orthosiphonis aristatus, Roots of Sida  rhombifolia, Soursop (Anona muricata Linn) Leaf and Sea Cucumber.
Dated July 5, 2015, Mrs. ER backagain to SELAC therapy, therapy 3x a day, and she was able to walk without a knee support pad. Overall 60% of Mrs.ER problem recovery, in the meaning that she need to visit a few times more to get a total recovery.

Conclusion: SELAC therapy way can recover of the knee pain, tenderness, swelling, lack of lubrication. Quick, effective, natural, and safe for the elderly.

Jumat, 03 Juli 2015

Totok wajah dengan elektrostatik, apa sih keunggulannya?

Selama ini totok wajah dikenal dengan melakukan pemijatan dan penekanan pada titik-titik akupunktur yang berada di area wajah. Tekanan pada titik-titik akupunktur tersebut dimaksudkan untuk memberikan efek rangsangan energi bioelektrik pada jalur meridian akupunktur yang berada di wajah,  yang akan membuka ataupun menghilangkan sumbatan-sumbatan energi pada jalur tersebut. Sedangkan jalur energi itu akan mempengaruhi saraf dan jalan darah. Sehingga saraf dan jalan darah sirkulasinya akan menjadi lancar.  Teknik ini merupakan pengobatan Tiongkok kuno, yang berdasarkan meridian akupunktur pada ribuan tahun lalu. 

Dalam perkembangannya, metoda tradisional yang berbasiskan meridian akupunktur ini telah diterima dan diakui dunia, karena hasilnya terbukti efektif, alamiah dan aman.
Dengan berkembangnya teknologi saat ini, metoda totok wajahpun berkembang dengan memanfaatkan energi elektrostatik yang hasilnya jauh lebih efisien dan efektif, yaitu bukan hanya mengandalkan energi tekanan jari, namun memanfaatkan energi elektrostatik dengan arus yang sangat kecil  pada titik-titik akupunktur yang potensial di wajah. 

Totok wajah dengan metoda SELAC (Sinusoidal Electro Acupressure) dengan MICROCurrents akan memberikan manfaat sebagai berikut : Memperbaiki kelelahan mata, Mempertajam penglihatan, Memperjelas pendengaran, Kulit wajah akan lebih kencang, Mengurangi kerutan, Memperbaiki tulang rahang, Memperbaiki bentuk bibir, Mengurangi mata minus, Mengurangi keinginan ngemil,Tubuh menjadi relaks.

Beda totok biasa dengan totok elektrostatik. 
  • Totok biasa hanya memanfaatkan pijatan dan tekanan jari, sedangkan totok elektrostatik memanfaatkan arus elektrostatik.
  • Efektifitas dan kecepatan Totok Elektrostatik sangat tinggi dalam memperbaiki jalur-jalur yang tersumbat.

Mengapa harus SELAC?
  • Sebagai sumber arus elektrostatik dengan MICROcurrents sangat aman.
  • Menggunakan Arus bolak-balik, lebih efektif  dari pada menggunakan Arus searah.
  • Hasil efektif, proses perbaikan sangat alamiah, dan sangat aman
  • Waktu terapi hanya 15 menit

TRADITIONAL BUT MODERN

+62 812 2024 270 / +62 818 43 7557
+62 22 7101921
selac@ansuska.com
www.ansuska.com

Senin, 08 Juni 2015

Vertigo pulih dalam 15 menit secara alamiah, tanpa obat


Suatu saat benda disekitar kita terasa bergerak, goyang, berputar, dan yang merasakannya sudah tidak sanggup lagi berdiri, seperti mabuk, hilang keseimbangan dan dunia terasa berputar, kadang terasa mual dan  muntah,  bahkan dibawa tidur berbaring  telentangpun perasaan tersebut tidak reda , bahkan makin jadi, sehingga bila kondisi tersebut tetap berlanjut terus, maka yang bersangkutan tidak bisa menikmati istirahat tidur nyenyak lagi (insomnia), karena itu tubuhpun akan merasa cepat lelah, akibat kurang istirahat. Gangguan tersebut dikenal dengan nama “Vertigo”. Kondisi gangguan ini bisa beberapa jam, namun bisa pula berhari-hari (penulis sudah pernah merasakan dahsatnya gangguan tersebut). Bayangkan bila kita sedang berkendaraan terserang  gangguan vertigo, tentu akan bisa beresiko fatal di jalan.
Apa penyebabnya?  Bisa akibat obat-obatan, hipotensi/gangguan kardiovaskular,  gangguan  system keseimbangan, dan tumor otak.
Untuk kasus vertigo tersebut diatas, kami akan berbagi pengalaman  sebagai berikut :
Pada hari Kamis sore, 4 Juni 2015, berkunjung NL, wanita, 39 th, domisili Bandung, dengan keluhan Vertigo sejak 1 Juni 2015, dan sudah ke dokter THT.  Saat berkunjung  itu NL sudah mulai merasa pusing, oleh sebab itu yang bersangkutan langsung menjalani terapi SELAC/totok elektrostatik. Pada waktu diminta berbaring  telentang untuk mulai dilakukan terapi, vertigonyapun kambuh (tidak bisa tidur telentang). Oleh karena itu terapi dilaksanakan pada posisi duduk. Terapi dilakukan di kepala (DU 20), di daerah telinga, diantara dua alis mata, dan di telapak kaki (KI-1). Waktu terapi selesai sekitar 15 menit, dan untuk test, yang bersangkutan diminta untuk berbaring telentang, kemudian diminta duduk lagi, setelah itu  berbaring kembali, dan vertigo tersebut tidak kambuh. Besoknya, Jum’at pagi, 5 Juni 2015, 08.00,  NL berkunjung kembali, dan yang bersangkutan menyatakan bahwa malam tadi sudah bisa tidur nyenyak, tidak terganggu dengan vertigonya. Walaupun demikian, terapi seperti sebelumnya tetap dilanjutkan pada Jum’at pagi tersebut, dan sampai sekarang , yaitu hari ini Senin 8 Juni 2015, pasien NL sudah tidak ada keluhan dengan vertigonya (tidak dilakukan terapi lagi),  Alhamdulillah.

Terapi SELAC dengan Microcurrents efektif, alamiah, dan aman, insya Allah.

Kamis, 01 Januari 2015

Kilas balik pengobatan RP (Retinitis Pigmentosa) selama tahun 2014



Mengamati dan meninjau kembali perkembangan pengobatan Retinitis Pigmentosa di klinik kami selama tahun 2014, agar bisa memberikan solusi yang lebih baik di tahun 2015 ini, kami dapatkan sebagai berikut :

  • Keluhan para penderita RP (Retinitis Pigmentosa) belum tentu sama satu dengan yang lainnya. Ada yang pandangan samping makin menyempit, namun pandangan depan masih baik, dan ada yang pandangan samping serta pandangan depannya terganggu,  tetapi ada pula yang  hanya pandangan depannya saja yang bermasalah. 
  • Karakter dari para penderita RP juga tidak sama. Pengamatan kami pada puluhan orang  penderita RP, kebanyakan mereka mempunyai masalah pada sirkulasi jantung, ginjal, pencernaan, dan hati. Tanpa memperbaiki masalah-masalah tersebut maka tidak akan ada kemajuan yang berarti untuk perbaikan penglihatan mata.
  • Perbaikan-perbaikan pada metoda pengobatan yang selalu dilakukan selama tahun 2014,  memberikan prospek yang jauh lebih baik dari pada sebelumnya bagi penderita RP. 
Salah satu contoh pengalaman pengobatan RP yang kami lakukan kepada bapak  AC, 52 tahun, domisili Jakarta. Keluhan RP (sesuai diagnosa dari Rumah Sakit Mata), pandangan mata kabur, pandangan hanya berjarak  5 meter, tidak bisa nonton televisi, tidak bisa membedakan uang kertas 100,000 rupiah dengan uang kertas 10,000 rupiah, tidak bisa melihat jarum jam tangan yang dipakainya. Menempuh pengobatan sejak 12 Agustus 2014  s/d  3 September 2014 , mendapatkan 50x terapi, dengan “microcurrent pen” .  Menurut bapak AC , penglihatannya sudah terbantu 70 %, jarak pandangnya bertambah sejauh 20 meter, sudah bisa menonton televisi , sudah bisa membedakan uang kertas rupiah, dan sudah bisa melihat jarum jam tangan, dan yang penting lagi adalah beliau terlepas dari rasa stress berkepanjangan dari ancaman kebutaan. Pada Sabtu sore, 22 Nopember 2014, saya coba kontak bapak AC untuk mengetahui status yang berkenaan dengan hasil pengobatan matanya apakah ada kemunduran atau tidak, bapak AC  memberikan konfirmasi bahwa penglihatan matanya tidak mengalami kemunduran,  dan beliau merencanakan akan melanjutkan terapi tambahan lagi  bila  kondisi waktunya sudah memungkinkan. 
Dengan berkembangnya pengamatan dan perbaikan-perbaikan metoda pengobatan RP yang kami lakukan selama 3 tahun terakhir ini, serta didukung dengan metoda pengobatan yang holistik, akan memberikan solusi yang menjanjikan bagi penderita RP, Insya Allah.