
Namun
berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya terhadap pasien-pasien penderita RP
dalam tahun ini (2012), 4 orang penderita RP : SR , laki 50 th, Samarinda ; Rama,
laki 6 th, Bandung ; R, wanita, 35 th, Karawang ; Y, wanita 38 th, Lubuk
Linggau: semua penderita RP pernah punya riwayat atau pernah mengalami benturan
keras di kepala, beberapa tahun sebelum datangnya gangguan penglihatan. Ada yang mengalami benturan di kepala akibat
kecelakaan/tabrakan kendaraan bermotor, dan ada yang mengalami benturan sewaktu kecil (usia dini) akibat terjatuh.
Jadi penyebab RP bisa jadi karena pernah mengalami benturan keras di kepala? bukan
genetika?
Sebagai
contoh diskusi kasus adalah penderita RP, Rama, 6 tahun. Apabila RP karena
genetika, maka orang tua dari Rama harusnya penderita RP juga, namun
kenyataannya tidak demikian (orang tua Rama bukan penderita RP, normal).
Adik kandung Rama juga tidak menderita gangguan penglihatan, normal.
Berdasarkan keterangan orang tua Rama, Rama pernah terjatuh dengan kepalanya terbentur keras, sebelum mengalami gangguan penglihatan.
Namun setelah menjalani terapi dalam waktu 3 minggu, perbaikan penglihatan bisa mencapai 60 – 70 %.
Berdasarkan keterangan orang tua Rama, Rama pernah terjatuh dengan kepalanya terbentur keras, sebelum mengalami gangguan penglihatan.
Namun setelah menjalani terapi dalam waktu 3 minggu, perbaikan penglihatan bisa mencapai 60 – 70 %.
Semua
penderita yang disebutkan diatas mendapatkan terapi SELAC (Sinusoidal Electro
Acupressure) dengan kombinasi tetesan tanaman obat ki tolod (Isotoma
longiflora Presl.). Terapi dilakukan
dengan membuka hambatan-hambatan energi pada jalur energi antara otak dan mata.
Setiap kali terapi terjadi perbaikan demi perbaikan. Oleh karena itu
selama priode terapi dilakukan, perbaikan
penglihatan yang dihasilkan terbukti signifikan.
Kesimpulan
saya sementara ini, kasus RP bukan karena genetika, tetapi akibat benturan
keras di kepala yang kemudian secara bertahap , cepat atau lambat akan berakibat
memberikan hambatan atau kerusakan pada jalur saraf pusat di otak ke foto
reseptor mata, namun dengan cara terapi elektro akupresur ini (SELAC) jalur-jalur
tersebut masih bisa diperbaiki. Jadi para penderita RP tidak perlu putus asa
untuk mendapatkan pemulihan penglihatan, asalkan kondisi mata masih belum buta
penglihatan sama sekali. Insya Allah, metoda terapi ini akan bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar