SOLUSI SEHAT DENGAN SELAC - HOLISTIK - EFEKTIF - ALAMIAH - AMAN

Rabu, 27 Juni 2012

Retinitis Pigmentosa (RP) : Treatment Progress Testimony


Tgl 22 – 26 Juni 2012 di hotel Hayani, Samarinda. Kembali bertemu dengan Bpk. H. Syamsu Rizali, 50 tahun, penderita penyakit mata RP (Retinitis Pigmentosa), untuk melanjutkan kembali terapi mata yang diderita beliau. 


Sebelumnya beliau telah diterapi 2x pada 21-22 Mei 2012 (terapi Elektrostatik SELAC, tanpa obat tetes mata). Kemajuan terapi saat itu adalah berjalan sudah tidak perlu dituntun lagi (sebelumnya dituntun karena khawatir akan menabrak hambatan yang ada di samping kiri dan kanan lintasannya). Kemajuan ini ternyata bertahan, setelah waktu sebulan tidak terjadi kekambuhan, ataupun penurunan kondisi penglihatan mata, alhamdulillah…..



Pada kesempatan ini setiap terapi dilakukan, selalu menggunakan obat tetes Ki Tolod (Isotoma longiflora Presl.) yang saya buat sendiri. Selang waktu 22 – 26 Juni 2012 tersebut, dilakukan terapi sebanyak 6x. Hasilnya : perbaikan penglihatan semakin meningkat.

Menurut Pak Rizali, penglihatan di malam hari sudah meningkat 25 %, namun tetap masih memerlukan lampu penerangan atau senter di malam hari agar penglihatan lebih jelas. Sedangkan peningkatan penglihatan di sianghari sekitar 35%. Adaptasi dari ruang yang terang ke ruangan yang lebih gelap masih membutuhkan jeda waktu. Bila menatap cahaya matahari, mata sudah tidak merasa perih (sebelumnya mata terasa perih).


Kesimpulan : Pengobatan Elektrostatik dengan SELAC (Sinusoidal Electro Acupressure) dikombinasi tetesan herbal Ki Tolod, memberikan prospek pemulihan yang efektif sekali, apabila dilakukan dengan cara intensif berkelanjutan. Jadi Penderita RP tidak perlu berputus asa karena masih ada solusinya.


Catatan : Bpk. H. Syamsu Rizali (Hp.081254113773) siap berbagi pengalaman dengan para penderita RP (Retinitis Pigmentosa), silahkan kontak beliau, semoga bermanfaat.

Selasa, 12 Juni 2012

RETINITIS PIGMENTOSA (RP). LUAR BIASA … 1 x TERAPI TERJADI PERBAIKAN



Retinitis Pigmentosa
Retinitis Pigmentosa atau yang dikenal dengan singkatan RP adalah sekelompok kondisi mata yang mempengaruhi retina  atau lapisan sel-sel saraf yang berada dibelakang mata.
Ada dua macam sel saraf utama pada retina, yaitu sel yang berbentuk kerucut (cone cells) dan sel  berbentuk batang (rod cells) . Pusat retina (macula)  didominasi oleh sel berbentuk kerucut, sebagai pusat penglihatan (membaca), dan  penglihatan warna.   Sedangkan sel berbentuk batang (rod cells) tersebar di retina mengarah ke tepi luar ,  berguna untuk penglihatan dimalam hari dan penglihatan samping.
Pada penderita RP, sel batang secara bertahap, lambat maupun cepat, kemampuannya makin berkurang, dan akhirnya sel kerucutpun kemampuannya akan makin berkurang pula, hingga mengakibatkan kebutaan karena sel-sel tersebut sudah tidak mampu bekerja lagi.

Gejalanya
  • Penglihatan pada malam hari makin berkurang dan makin sukar melihat
  • Kehilangan penglihatan samping kiri dan kanan
  • Biasanya sudah dimulai sejak usia dini


Penyebabnya
Tidak banyak diketahui mengenai penyebab RP sampai saat ini, kecuali sebagai penyakit keturunan (genetik).
Apabila sifat genetik dominan, RP akan diturunkan kepada anak untuk kondisi orang tuanya menderita RP. Sedangkan bila sifat genetik resesif akan bisa muncul pada beberapa generasi kemudian.
Hal ini berarti, walaupun bapak dan ibu tidak menderita Retinitis Pigmentosa, anda masih memungkinkan menderita penyakit mata tersebut, bila paling sedikit satu orang tua membawa satu gen perubah yang terkait dengan sifatnya.
Bila sifatnya dominan, akan lebih mungkin muncul pada usia 40-an. Bila sifatnya resesif kecenderungan muncul pada usia 20-an.
Ditengarai 1 dalam 3500 orang di Amerika Serikat menderita Retinitis Pigmentosa.

Pemeriksaan Mata untuk RP 

  • Ketajaman Penglihatan 
       Membaca huruf sambil duduk dikursi pada jarak tertentu.


  • Bidang Penglihatan


Mengukur bidang penglihatan seseorang, dengan membawa masuk lampu dari samping ke layar gambar, secara perlahan bergerak ke pusat penglihatan. Pasien akan menekan tombol begitu melihat cahaya. Pasien penderita RP akan melihat gambar seperti melalui lubang sedotan (lihat gambar). 



  • Foto Fundus
Menggunakan kamera khusus, dokter anda akan mengambil foto fundus, atau bagian belakang mata. Pemeriksaan ini relatif cepat, namun membutuhkan mata dibuka lebar.
Gambar fundus dibawah, menunjukkan seorang yang penglihatannya normal dan seorang yang menderita RP.



Pengobatan Kedokteran Modern untuk RP
Sayang sekali, sampai saat ini dalam dunia kedokteran modern, belum ada terapi yang bisa mengobati Retinitis Pigmentosa, walaupun teknologi kedokteran sudah sedemikian canggih. 

Pengalaman Terapi : Kasus Retinitis Pigmentosa

Pada Senin tgl 21 Mei 2012, saat saya berada di Samarinda (20-22 Mei 2012), di Hotel Hayani ,  Jam 19.30 WIT, dikunjungi SR, Laki, 50 tahun, Samarinda. Masuk keruangan kamar saya dengan dituntun keluarganya, karena bila tidak dituntun akan menabrak samping kiri dan kanan.

Keluhan yang bersangkutan :
  • Penglihatan hanya fokus 1 arah, samping kanan dan kiri tidak terlihat, pada lingkaran penglihatan seperti tertutup kabut.
  • Pada kegelapan, atau malam hari, penglihatan sangat tidak jelas
  • Melihat pada siang terik matahari, mata terasa sakit
  • Saat berada pada cahaya siang hari, kemudian memasuki ruangan yang agak gelap , penyesuaian penglihatan lambat
  • Sering menabrak kiri dan kanan saat berjalan atau di jalan

Sejak thn 2008, gejala perubahan penglihatan pada malam hari mulai terasa dan mulai th 2010, sudah tidak berani membawa kendaraan roda 2 dan roda 4.

Pernah berobat ke dokter mata (Eye Centre) Jakarta thn 2010 dan Rumah Sakit Mata di Surabaya. Kesimpulan pemeriksaan para dokter spesialis mata, SR menderita Retinitis Pigmentosa. Penyakit genetik yang tidak bisa diobati. Dokter Spesialis mata hanya memberikan vitamin untuk menahan laju pigmen berkembang biak di dalam Retina.

Pernah ke Pengobatan Alternatif, thn 2011 dan awal thn 2012 : Pijat, Jamu, Alternatif India, dll, namun tidak membuahkan hasil perbaikan yang diinginkan.

Kemudian saya coba dengan melakukan terapi elektro akupresur, pertama pada jari kaki dan tangan, setelah itu dilanjutkan pada daerah mata dan sekitarnya (lihat gambar).
Setelah 20 menit diterapi, saya minta yang bersangkutan menggunakan penglihatannya, terjadi perbaikan ketajaman penglihatan ke depan, namun penglihatan samping belum terjadi tanda-tanda perbaikan. Dilanjutkan kembali terapi khusus untuk mata sesuai dengan akupoin (lihat gambar) selama 15 menit, kemudian saya minta yang bersangkutan memfungsikan matanya, alhamdulillah…mulai kelihatan bayangan samping kiri dan kanan.

Selasa, Tgl 22 Mei 2012, jam 19.30, SR kembali berkunjung untuk terapi, namun masuk ke ruangan saya dengan berjalan sudah tidak dituntun lagi, subhanallah…..
Terapi dilakukan kembali seperti diatas selama 20 menit, kemudian SR saya minta memfungsikan matanya, menurut SR terjadi penajaman penglihatan depan dan samping. Keluar dari ruangan saya, saya perhatikan SR  di luar ruangan, berjalan tanpa dituntun melalui lorong hotel, seperti layaknya orang yang normal penglihatannya. Subhanallah……

Catatan :
  • Manfaat elektrostatik pada terapi elektropresur ini sangat efektif
  • Memberikan prospek terobosan pemulihan untuk penyakit genetik, RP, yang belum ada pengobatannya di dunia kedokteran modern sampai saat ini
  • Memberikan nuansa bahwa pengobat alternatif bisa melengkapi kekurangan kedokteran modern yang sudah serba canggih
  • Kesimpulan saya pada terapi ini adalah,  mengakibatkan terjadi aliran oksigen maupun nutrisi ke sel pigmen retina (epithelium) yang tadinya mampat atau terhambat , sehingga sel-sel batang (rods) maupun sel-sel kerucut (cones) bisa aktif kembali, dan terjadi perbaikan serta pemulihan Retina Pigmentosa. Namun demikian metoda ini masih perlu diuji kembali dengan beberapa orang penderita RP agar mendapatkan keyakinan sebagai metoda yang bisa diandalkan untuk RP. 



Sumber bahan Retinitis Pigmentosa (RP) : Understanding Retinitis Pigmentosa - University of Michigan Kellogg Eye Center, Published 2/2008


Rabu, 06 Juni 2012

Fibromyalgia (FM) , Terapi dalam 5 hari sudah merasa pulih


Tgl 31 Mei 2012, sobat saya TK, laki, 57 thn, Bandung,  berkunjung untuk terapi dengan keluhan  Fibromyalgia, Gangguan Tidur, Irama Jantung tidak teratur, dan Asam urat. Terasa keluhan demikian sejak 1 tahun yang lalu.
Berdasarkan check up di Solo, pemeriksaan dokter menyimpulkan yang bersangkutan menderita fibromyalgia dan beliaupun menjalani fisioterapi disamping asupan obat, namun belum kelihatan perbaikan kesehatan yang berarti, karena masih susah tidur, otot-otot kejang dan nyeri, tiap hari merasa terganggu, tidak nyaman rasa tubuh. Terutama terasa dari tubuh sebelah kiri, mulai bagian kepala sampai dengan kaki. Disamping itu apabila tidur terlentang, terasa menusuk dari punggung ke dada, dan jantungpun berdebar lebih kencang dari biasanya. Kondisi ini sangat mengganggu konsentrasi pekerjaan di kantor, padahal dalam waktu dekat harus menjalankan tugas Negara ke Korea Selatan.

Terapi Elektroakupresur di lakukan 31 Mei 2012, 2-4 Juni 2012 , 4 x terapi, rata2 sekitar 20 menit dan diberikan asupan herbal Indonesia yaitu Pegagan (centella asiatica) akan memberikan kondisi relaks dan memudahkan tidur, Akar Pulutan (Urena lobata) akan bermanfaat untuk kejang-kejang otot, dan ramuan (Andro.p, Aza.i, Phale.m, Sida r, Symph.o) bermanfaat untuk mengatasi nyeri, asam urat, rematik dan sebagainya.

Cara terapi sama dengan sebelumnya, silahkan lihat tulisan Fibromyalgia 10 Mei 2012.
Setelah terapi yang kedua, yang bersangkutan sudah bisa menikmati tidur, dan rasa kejang dan nyeri otot yang terasa sangat, saat bangun di pagi hari sudah berkurang. Setelah terapi yang ke tiga, kemajuan perbaikan tubuh makin terasa, dan setelah terapi yang ke empat (4 Juni 2012, jam 09.00), menurut beliau masalahnya sudah hampir pulih, karena tidak terasa keluhan kejang dan nyeri, termasuk keluhan jantung.
Setelah itu beliaupun pamit dengan perasaan lega untuk berangkat tugas ke Korea Selatan. Selamat jalan dan selamat bertugas sobat.
  
Catatan :
Kasus Fibromyalgia (FM) diatas lebih berat dibandingkan dengan kasus pertama yang saya tangani (tulisan 10 Mei 2012), karena sudah mengganggu system tubuh, tubuh bagian kiri dari kepala sampai dengan kaki sudah terganggu, termasuk jantung.
Dengan hanya 4x terapi, kasus FM tersebut tersolusi. Terbukti pula bahwa Elektrostatik bermanfaat sebagai obat  dan herbal Indonesia-pun Efektif.

Oleh karena itu metoda pengobatan SELAC ini (elektroakupresur + herbal Indonesia) insya Allah bisa diandalkan sebagai salah satu treatment Fibromyalgia, karena jelas efektif, alamiah, cepat dan aman.